AGENDA KEGIATAN

BULETIN BUDAYA BLAKA SUTA

Bogor-Tabloid Metro Jabar 




















                   Merujuk kepda petuah Sang Proklamator RI Presiden Ir. Soekarno tentang JASMERAH (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah), maka kami wartawan MJ meliput kegiatan yang diadakan setiap 40 hari sekali hitungan kalender Jawa tepatnya dihari Minggu Wage oleh komunitas Blaka Suta di daerah Bogor, Kecamatan Ciampea Desa Cihideung Udik Kampung Sinagar yang dibimbing oleh Abah Ir. H. Surya Alam Jaya Laksana PS dalam acara Halal bi halal melestarikan Tradisi, Kesenian, Budaya Nusantara Indonesia, menggalang tali silaturahim duduluran babarayaan senusantara. Lebih lanjut Abah Surya menjelaskan dalam pituturnya” pertama-tama ingsun mengucapkan Minal Aidin Wafaidzin dumateng sira sakabehna, jadi pertemuan setiap wage ini patut disyukuri karena berkumpulnya para keluarga baraya setanah air, sebagai tanda jati diri dengan ijma waijtima yang sudah bersepakat. Yang kedua ini adalah bentuk marhaenis yang sesungguhnya dari segala profesi mulai dari pedagang, guru, petani, pelajar, pekerja, pengusaha maupun tukang becak, supir angkot semua marhaen, jadi hakikat bangsa ini adalah marhaen dan dasar jati diri bangsa kita adalah 1. Nuswantara, 2. Pancasila, 3. Bhineka Tunggal Ika, maka jangan sekali-kali kalian menghianati 3 hal ini karena kita pada dasarnya beragam, humanis, dan banyak etnis berkumpul dari Sabang – Merauke, Satukan Bangsa menuju rakyat untuk kedaulatan, maka dikatakanlah priambul itu Sabang Merauke Nuswantara. 

Selanjutnya kita pertahankan symbol Negara kita yaitu merah putih jangan sampai diturunkan oleh bangsa lain dan kembalikan kedaulatan kepada rakyat untuk menuju kemulyaan dan keabadian, mulya di dunia dan abadi menuju perjalanan selajutnya ukrawiyah, tapi bekalnya ada di dunia dan hanya ada dua yaitu Iman dan Islam, jadi mulailah kita membentuk kedaulatan minal Islami sesuai dengan amanat para pahlawan, sekali merdeka tetap merdeka sampai hayat menjemput kita, itulah bangsa yang hakiki, madani, berdikari. 

Dan sekarang marilah kita kembali kepada tauhid, fiqh dan Ulil Amri, bersama-sama kita canangkan di dalam hati kita menjadi mukmin sejati, nah ini harus ditempat yang tinggi yang shahih karena banyak hukum yang dhoif implementasinya, syukur-syukur kita bias menegakkan itu untuk jati diri kita Indonesia wal’islami dan kita berdiri diatas tanah pertiwi. Kita harus bisa menerapkan pada saat ibadah dan memposisikan pada shaf / barisan arti yang sesungguhnya meminta dan memohon kepada Sang Khalik Allah SWT. Jadi itulah yang bisa ingsun sampaikan tidak menyinggung tentang gono-gini lainnya karena ini sudah seharusnya diperjelaskan sesuai dengan maklumat proklamator RI tentang kemerdekaan bangsa ini, setelah itu abah Surya berpesan kembali dengan kata “Mari kita kembali ke jati diri bangsa, tetap menjadi anak bangsa yang bertradisi dan berbudaya, Jawa dengan tradisi Jawa, Sunda dengan tradisi Sunda, demikian pula dengan Trah daerah lainnya”. Setelah itu Halal bihalal maaf memaafkan yang hadir di tempat itu disambut dengan haru dengan bacaan Surah Al qur’an ayat-ayat pendek di sambung dengan do’a dengan harapan menjadi pribadi yang fitri. 

Demikian kami Wartawan MJ menyampaikan berita acara halal bihalal dari Balandongan Blaka Suta Bogor. (Nara Sumber : Ir. H. Surya Alam Jaya Laksana PS, Komunitas Bloko Suto berwawasan Budaya Bangsa dengan akte pengesahan Menkumham No. C59HT0106/tahun2006). (Seno/Didin)

Kegiatan Minggu Pagi yang Cerah di Bloko Suto

“Selaras, Serasi, Seimbang dalam menggalang persaudaraan 
Untuk mempertahankan tradisi dan budaya”. 

 Bogor-Tabloid Metro Jabar  

Kesenian dan Budaya di wilayah Bogor sangat beragam dan mempunyai sejarah yang berbeda-beda, dalam hal ini kami wartawan MJ mengikuti kegiatan Minggu Wage yang diadakan oleh komunitas Bloko Suto yang diadakan setiap 40 hari sekali kalender Jawa, yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai lapisan dan daerah, tidak terkecuali dari luar Pulau Jawa juga ikut hadir dan memeriahkan kegiatan Minggu Wage tersebut, dengan diiringi oleh music tradisional Celempung. 

Perkumpulan Bloko Suto merupakan organisasi berdasarkan kemasyarakatan yang bergerak dibidang social untuk pelestarian budaya yang merupakan wadah terhimpunnya masyarakat Indonesia yang peduli terhadap budaya, tradisi, etnis dan lingkungan dalam upaya menjawab tantangan masa depan mengenai pembelaan, perlindungan, pembangunan sumber daya alam nuswantara dan ibu pertiwi yang berwawasan Budaya Bangsa berdasarkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham nomor C59 HT0106/Tahun 2006 memiliki wilayah cakupan seluruh Indonesia. Bloko Suto berasan dari bahasa Jawa terdiri dari dua kata yang Bloko artinya Jujur, Blaka artinya bersahaja blak-blakan, Suto artinya Siji atau Satu, Jadi Bloko Suto budaya yang merupakan wadah terhimpunnya masyarakat Indonesia yang peduli terhadap budaya, tradisi, etnis dan lingkungan dalam upaya menjawab tantangan masa depan mengenai pembelaan, perlindungan, pembangunan, sumber daya alam nuswantara dan ibu pertiwi yang berwawasan budaya bangsa berdasarkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham nomor C59 HT0106/Tahun 2006 memiliki cakupan seluruh Indonesia. Bloko Suto berasal dari bahasa Jawa terdiri dari dua kata yang Bloko artinya Jujur, blaka artinya bersahaja blak-blakan, Suto artinya Siji atau satu tujuan mulia. Bloko suto sebagai Pembela, Pelindung, dan Pembangun dalam pelestarian kebudayaan, kerakyatan, Parahiyangan Sunda Pajajaran khususnya, Jawa Mataram Majapahit umumnya Nuswantara. Dengan adanya kegiatan yang rutin diadakan untuk melestarikan seni dan tradisi dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, maka Perkumpulan Bloko Suto mengadakan pertemuan silaturahim berdasarkan tali persaudaraan antara Keluarga Besar Bloko Suto dengan Motto kegiatan “Selaras, Serasi, Seimbang dalam menggalang persaudaraan untuk mempertahankan tradisi. Mengacu kepada pepatah yang mengatakan Bangsa yang melupakan Tradisi Budaya adalah Bangsa yang tidak berarti dan berdaya, Bangsa yang besar adalah Bangsa yang bias menghargai Tradisi dan diri sendiri” 

Dalam kesempatan Raditya Minggu Wage pada tanggal 14 Juni 2015, Sesepuh Bloko Suto yaitu Ir. H. Surya Alam Jaya Laksana atau lebih akrab disapa dengan Abah Surya, beliau menyampaikan petuah dan wejangan kepada para keluarga yang berisikan nasehat untuk selalu mengamalkan ajaran agama secara benar menurut agama masing-masing, demikian pula untuk yang beragama Islam agar dapat menjalankan Ibadah Puasa beserta sholat tarawih, dan untuk non muslim agar dapat menghormati saudara muslim yang berpuasa dengan tidak makan, minum sembarangan di siang hari. Demikian wartawan MJ meliput berita di daerah Kampung Sinagar, Desa Ciaruteun Udik Ciampea, Bogor. (Seno/Didin)

Back to Top